Artikel ini akan
membahas mengenai faktor yang mempengaruhi keutuhan NKRI. Dapat kita ketahui
bahwa keutuhan NKRI sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya:
- Religi
- Ekonomi / SDA
- Historik
- Geografi
- HANKAM
Namun pada
artikel ini hanya akan membahas dari sisi religi saja. Indonesia dikenal
sebagai negara yang kaya akan budaya, pulau, ras, agama, dan masih banyak
lainnya. Indonesia sebagai sebuah negara kesatuan, harus mempunyai benteng yang
kuat untuk membentengi keutuhan negaranya. Salah satunya dengan memperkuat
nilai-nilai religi antar masyarakat.
Dalam
bermasyarakat, tentunya dibutuhkan sosialisasi. Begitupun dengan beragama. Kita
sebagai rakyat Indonesia harus selalu menghormati seluruh agama dan tidak boleh
saling merendahkan antar agama. Apabila hal itu terjadi, keutuhan NKRI yang
sudah dibangun sejak dulu dapat terpecah belah dan akan memberikan dampak yang
buruk kedepannya.
Agama dan Budaya
merupakan hal yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa. Kita harus
bersatu dan tolong menolong mempertahankan Indonesia dari serangan luar. Karena
itu, religitusitas dan nasionalisme menjadi pijakan dalam berbangsa dan
bernegara,
Selain itu, kita
juga harus menyeimbangkan antara ilmu dan amal. Seperti halnya kita tidak
mengharapkan terjadinya banjir, namun hutan malah digundul. Kita harus berlaku
adil, karena suatu negara akan makmur jika rakyatnya berilmu dan mengamalkan
ilmunya.
1) Wisdom (bijak) ,merupakan induknya
kebajikan the master virtue. Ia
adalah kemampuan membuat keputusan yang baik
( good judgment). Keputusan yang baik adalah keputusan yang
sudah dipertimbangkan secara masak sehingga baik untuk kita dan untuk orang
lain. Wisdom menuntun kita dalam mempraktekkan sejumlah kebajikan, kapan kita
mesti bertindak, bagaimana cara bertindak, dan bagaimana menyelaraskan antara
berbagai kebijakan bila yang satu berentangan dengan lainnya.
2) Justice ( adil) . Adil berarti berarti menghargai hak semua orang termasuk hak
diri kita sendiri, - menghormati diri dengan mempertimbangkan secara wajar akan
hak dan kehormatan kita. Jadi keadilan
meliputi kebajikan lintas personal, seperti kejujuran, penghormatan terhadap
orang lain, tanggungjawab, dan toleransi. Toleransi yang dimaksud disini tidak
semata dipahami sebagai persetujuan atas keyakinan dan prilaku orang lain tapi
juga disertai dengan respek atau menghormati
kebebasan keyakinan mereka selama mereka tidak melanggar hak-hak orang
lain.
3) Fortitude (sabar dan ulet ). Karakter
ini memungkinkan kita untuk terus melakukan hal-hal yang benar saat kita
menghadapi kesulitan. Fortitude merupakan keteguhan dari dalam
diri kita sendiri yang memungkinkan kita mampu mengatasi dan menghadapi
kesulitan, kekalahan, ketidaknyamanan dan penderitaan. Aspek-aspek fortitude menurut Lickona adalah :
keberanian (courage), kelenturan (resilience), kesabaran (patience), kestabilan (perseverance), punya daya tahan (endurance) serta memiliki kepercayaan
diri yang sehat (a healthy self-confidence).
4) Self-control (pengendalian diri). Pengendalian diri adalah kemampuan
untuk mengendalikan diri sendiri. Karekter ini memungkinkan kita untuk
mengontrol kemarahan kita, mengatur nasfu dan keinginan jasmani kita, menolak
godaan dan mampu menunda keinginan mendapatkan imbalan disaat sedang melayani tujuan yang lebih luhur dan
berjangka panjang. (Self-control is the ability to govern ourselves. It enables us to
control our temper, regulate our sensual appetites and passions, resist temptation,
and to delay gratification in the service of higher and distant goals)
5) Love.(
Cinta). Cinta itu melampui keadilan. Ia memberikan sesuatu yang melebihi
persyaratan yang diminta secara fair. Cinta adalah kesediaan untuk berkorban
demi orang lain. Empati (kemampuan untuk bisa merasakan apa yang dirasakan
orang lain) , compassion ( merasa iba
atau kasihan atas penderitaan yang dialami orang lain), kebaikan ,
kedermawanan, pelayanan, loyalitas, patriotism, sifat pemaaf, semua akan
membentuk kebajikan cinta. Cinta – utamanya cinta tanpa pamrih yang tidak
mengharapkan timbal balik- merupakan dorongan yang paling kuat di alam semesta
ini.
6) A
positive attitude (bersikap positif).
Jika anda memiliki sikap negative
dalam hidup ini maka anda akan membebani diri sendiri dan orang lain. Jika anda
memiliki sikap positif , maka anda akan menjadi asset bagi diri anda sendiri
dan bagi orang lain. Karakter yang bisa memperkuat sikap positif adalah :
harapan , antusiasme , fleksibel, dan rasa humor.
7) Hard
work. (kerja keras). Dalam hidup ini , tidak ada sesuatu yang bisa
menggantikan kerja keras. Kerja keras meliputi : adanya inisiatif, rajin, merancang tujuan, dan mengumpulkan sumber
daya. .
8) Integrity(integritas). Intergritas adalah
berpegang teguh pada prinsip moral, menjaga kata-kata dan teguh terhadap apa
yang kita yakini. Integritas berbeda dengan kejujuran (honesty) yakni
berkata benar kepada orang lain. Integritas adalah berkata jujur terhadap diri
sendiri. Bentuk penipuan yang paling membahayakan adalah menipu diri sendiri.
Menipu diri memungkinkan kita untuk melakukan apapun yang kita inginkan
kemudian mencari alasan yang membenarkan apa yang kita lakukan.
9) Gratitude.
(bersyukur). Syukur
sering digambarkan sebagai kunci atau rahasia kebahagiaan hidup. Dia memutuskan
untuk berhenti mengeluhkan segala kelemahan-kelemahan fisik sembari mensyukuri
segala yang telah dia miliki.
10) Humility.
( rendah hati).
Rendah hati bisa dipandang sebagai dasar dari seluruh kehidupan yang bermoral.
Rendah hati diperlukan untuk bisa memperoleh berbagai kebajikan lain sebab
rendah hati bisa menjadikan kita menyadari ketidaksempurnaan dan menuntun kita
untuk menjadi orang yang lebih baik. Rendah hati juga memungkinkan kita
mengambil tanggung jawab atas kesalahan dan kegagalan kita (ketimbang menyalahkan orang lain),
meminta maaf kepada mereka dan terus berupaya melakukan perbaikan. Kunci
pengembangan karakter dalam hidup adalah sederhana yakni adanya kerendahan hati
untuk berubah. “The key to character growth in life is
simply the humble willingness to change”kata Lickona.
Tentunya semua agama mengajarkan 10 sifat diatas. Namun nyatanya, masih
sulit menemukan orang-orang yang menerapkan sifat tersebut.
Kesimpulan dari tulisan ini adalah peran agama dan budaya sangat penting
dalam keutuhan NKRI. Namun kekacauan seperti banyaknya korupsi, terjadinya
kecurangan, dan lainnya masih sering terjadi. Itu menandakan bahwa keutuhan
dari sisi religi belum seluruhnya terpenuhi.
Sumber: